Jumat, 05 November 2010

Bencana Mentawai


Kita semua pasti sudah mendengar tragedi yang terjadi di mentawai belakangan ini. setelah terjadi gempa bumi berkekuatan 7,2 SR di susul oleh tsunami yang menyiram mentawai. Kerusakan yang terjadi akibat gempa saja sudah tak terhitung, disusul lagi oleh tsunami yang sangat berakibat fatal. Gempa bumi berkekuatan 7,2 pada skala richter (SR) terjadi di sebelah berat Pulau Pagai Selatan Kabupaten Mentawai pada Senin (25/10) pukul 21.42 WIB kemudian pada Selasa (26/10) pagi terjadi tsunami yang merusak sebagian Pulau Pagai Selatan dan Pagai Utara. Akhirnya semua bangunanpun habis di porak porandakan oleh gempa dan tsunami tersebut.
Banyak korban berjatuhan di temukan setelah keadaan mulai surut dan daratan mulai dapat terlihat kembali. Dari berita di TV yang saya tonton, jumlah korban meninggal dunia dalam kejadian itu sudah mencapai 113 orang, sementara yang hilang 150 orang. Diperkirakan jumlah korban akan bertambah. Kebanyakan korban meninggal dunia karena kehabisan nafas karena tenggelam dan juga tertabrak benda yang terbawa oleh air atau ada juga yang terhimpit benda yang mengapung.

Untuk donasi bantuan dinilai sangat lamban, karena pada hari kesepuluh baru 50% donasi bantuan yang sampai ke tangan korban yang selamat. Dan juga saat ini masih ada wilayah yang belum terdata korban meninggal di tempat. Jadi belum akurat berapa jumlah korban di setiap wilayahnya. Karena sisa – sisa puing bekas bencana masih berseseran dimana – mana, akibatnya untuk menemukan mayat para korban bencanapun sulit.

Ada pula hal yang menurut saya menyebalkan serta menggelikan. Di beritakan bahwa gubernur sumbar malah jalan – jalan ke german di saat terjadi bencana. Apa si yang di pikirkan. Mungkin menurut saya memang waktunya tidak diperkirakan. Jadi sebelum bencana terjadi dia lepas landas dan beberapa menit kemudian baru terjadilah bencana. "Secara etika, di saat daerahnya dilanda bencana tsunami Mentawai, seorang kepala daerah harus berada di daerahnya untuk memantau bencana yang terjadi," kata Jusuf Kalla. Ternyata gubernur sedang mendatangi acara di luar negeri. Kata JK kalo acara kan bisa ditunda kapan aja. Menurut JK, acara Gubernur Sumbar di luar negeri itu bisa dilaksanakan kapan saja, tidak wajib dihadiri di saat daerahnya sedang porak-poranda dihantam tsunami. "Jadi kapan pun, kami kira Gubernur Sumbar itu bisa pergi ke luar negeri," ujarnya.

JK menegaskan, dalam menangani berbagai bencana alam ini, pemerintah harus cepat tanggap agar tidak bertambah korban yang meninggal. "Sampai saat ini kan jumlah korban masih terus berjatuhan," katanya. Bencana mentawai kan sudah terjadi beberapa hari yang lalu. Namun saat ini katanya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengaku banyak mengalami kesulitan dalam menyalurkan bentuan. Mentawai sendiri wilayahnya tergolong sempit. Dan akses listrik juga sangat jarang. Selain itu cuaca juga sepertinya tidak mendukung alias buruk.  Untuk penanggulangan, pemerintah telah menyediakan 10 helikopter, 2 pesawat hercules, lima kapal KRI, 2 kapal niaga, enam buah speed boat dan 129 tenaga medis

Untuk bantuan. Banyak saudara kita diluar yang memintai sumbangan atas nama bencana di mentawai. Di sumatra sendiri banyak para pemungut sumbangan. Yang saya khawatirkan adalah adanya oknum – oknum yang menamai diri mereka sebagai donatur untuk membantu mentawai. Jadi jangan sampai keadaan ini dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan memungut sumbangan di jalanan mengatasnamakan bantuan untuk korban gempa dan tsunami Mentawai padahal untuk kepentingan pribadi atau kelompok, jadi untuk para masyarakat agar berhati – hati dalam menyumbang. Usahakan organisasi yang anda berikan sumbangan itu dapat dipercaya.

Bencana di mentawai hanya jadi korban  yang melibatkan negara. Sebenarya musibah ini bukan buat mereka. tetapi buat negara ini. Kenapa bangsa yang super religi hatinya gelap dengan duniawi, ini bukan azab, tetapi kita semua disuruh beramal dan welas asih seberapa besar cinta kita sesama manusia sebelum cinta kepada Allah. Jadi apakah kita harus menunggu bencana baru kita mau mengulurkan tangan kita untuk menolong sesama?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar