Keberadaan konflik dalam organisasi dalam organisasi
ditentukan oleh persepsi individu atau
kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka
secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka
mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik
tersebut telah menjadi kenyataan.
Konflik organisasi merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
Konflik dalam organisasi sering terjadi tidak
simetris terjadi hanya satu pihak yang sadar dan memberikan respon terhadap
konflik tersebut. Atau, satu pihak mempersepsikan adanya pihak lain yang telah
atau akan menyerang secara negatif
Konflik dalam organisasi disebut sebagai The Conflict Paradoks, yaitu pandangan
bahwa di sisi konflik dianggap dapat meningkatkan kinerja kelompok, tetapi di
sisi lain kebanyakan kelompok dan organisasi berusaha untuk meminimalisasikan
konflik
Konflik merupakan dampak dari kepentingan, baik
kepentingan individu yang dipimpin maupun pemimpin. Disadari atau tidak, ketika
bergabung dalam sebuah organisasi, setiap individu mempunyai kepentingan
tertentu yang ingin dicapai pada saat bergabung dengan organisasi. Disamping
bahwa ada kepentingan organisasi, yakni visi, yang harus sejalan dan selaras
dengan pemikiran individu yang bergabung dengan organisasi.
Kepentingan
merupakan salah satu faktor dominan yang menjadi akar pemicu konflik. Misalnya
dalam sebuah organisasi kampus, setiap individu yang bergabung mempunyai
angan-angan tertentu yang ingin diraihnya. Dan ketika angan-angan dan harapan
tersebut perlahan-lahan hilang, maka individu yang bersangkutan akan surut
semangatnya di organisasi itu. Konflik juga bersinggungan dengan peran. Peran
yang dijalani setiap individu (baik pemimpin maupun yang dipimpin) bisa saja
bertentangan dengan keinginan pribadi yang bersangkutan.
Konflik adalah suatu proses interaksi yang terjadi
akibat adanya ketidak sesuaian atau perbedaan antara dua pendapat (sudut
pandang), baik itu terjadi dalam ukuran (organisasi), derajat spesialisasi yang
diberikan kepada anggota keorganisasi, kejelasan jurisdiksi (wilayah kerja),
kecocokan antara tujuan anggota dengan tujuan organisasi, gaya kepemimpinan,
dan sistem imbalan yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat, baik
pengaruh positif maupun pengaruh negatif . Namun secara umum Konflik Hirarki
(Sruktur) adalah konflik yang terjadi diberbagai tingkatan organisasi.
Konflik dapat menyebabkan orang memperhatikan bidang-bidang problem pada sebuah organisasi, dan hal tersebut dapat menyebabkan dicapainya tujuan orgnisatoris secara efektif. Akan tetapi, apabila suatu organisasi dengan kaku menolak adanya perubahan, maka situasi konflik yang terjadi, tidak akan reda. Tensi akan makin meningkat “suhunya” dan setiap dan konflik yang baru yang terjadi akan makin menceraiberaikan sub unit-sub unit organisasi yang bersangkutan.
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa makin kaku struktur dan kultur organisasi yang bersangkutan, maka makin tidak menguntungkan konflik yang terjadi. Dan dalam sesuatu konflik, komunikasi antara subunit-subunit dapat menyusut, hingga dengan demikian masing-masing sub unit tidak dapat membuat keputusan-keputusan yang sehat.
Setiap organisasi harus memiliki manajer yang
terampil dan profesional. Para manajer harus mampu mengenali situasi-situasi
yang mengarah pada konflik. Para manajer juga harus bisa menjadikan konflik di
dalam organisasi ini yang sudah terlanjur muncul menjadi berdampak positif pada
organisasi dan karyawan. Sehingga pada akhirnya tercapainya tujuan-tujuan
organisasi menjadi prioritas.
Jadi konflik itu hanya berawal jika dalm organisasi itu akna mengambil suatu keputusan, tapi keputusan itu tidak semua harapkan oleh para karyawan. Maka akan terjadi suatu perdebatan yang sangat rumit, jika sudah terjadi ini solusi yang harus diambil adalah manajer karena dia yang memiliki wewenang di dalam organisasi tersebut.
Jadi hubungan konflik antara keputusan dan solusi didalam organisasi itu adalah sejalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar