Rabu, 27 Oktober 2010

Sosialisasi sbagai proses pembentuk kepribadian.



Pertama kita harus mengerti terlebih dahulu apa itu sosialisasi!? Ada beberapa tokoh yang mendefinisikan sosialisasi. Menurut bruce c.cohen sosialisasi adalah suatu proses di mana manusia mempelajari tata cara kehidupan dalam masyarakatnya untuk memperoleh kepribadian dan membangun kapasitas uang berfungsi baik sbagai individu maupun sbagai anggota kelompok. Pada usia sangat muda seorang anak akan mempelajari dan mencontoh perilaku orang lain yang diharapkannya. Sedangkan menurut Paul B.Horton dan Chester L.Hunt, sosialisasi adalah suatu proses belajar seseorang untuk mengenal dan menghayati norma – norma kelompok dimana ia hidup sehingga timbullah jati diri.

Jadi berdasarkan para tokoh diatas saya dapat menyimpulkan bahwa sosialisasi itu proses dimana individu mulai menerima dan menyesuaikan diri dengan berbagai unsur disekitarnya. Sosialisasi berlangsung sejak seseorang itu dilahirkan sampai ia meninggal.

Tujuan orang melakukan sosialisasi adalah :
  • ·         agar seorang individu memiliki bekal untuk kedepannya atau keterampilan dimasa depan nanti yang sewaktu – waktu akan dipakai dalam masyarakat.
  • ·          Mengendalikan fungsi organ tubuh. Karna selain bersosialisasi dengan bercakap – cakap kita juga dapat bergotong royong. Itu termasuk sosialisasi juga.
  • ·         Untuk melatih diri agar dapat berinteraksi secara efektif dan mampu dikembangkan.
  • ·         Agar setiap individu harus dibiasakan dengan nilai – nilai dan kepercayaan.
Untuk bersosialisasi kita juga memerlukan tahap. Proses sosialisasi tidak langsung terjadi. Proses sosialisasi dibagi menjadi beberapa tahap.
a)      Tahap persiapan. Pada tahap ini anak pertama kali mengenal nilai dan norma dari orang disekitarnya seperti ayah,ibu,dan keluarga lainnya. Jadi pada tahap inilah dimana keluarga berperan sangat penting untuk menanamkan  nilai dan norma untuk membentuk kepribadian anak.
b)      Tahap meniru. Pada tahap ini anak sudah mulai meniru peranan yang dijalankan orang lain. Bahkan anak tidak hanya tau peran yg harus dijalankan,tapi juga tau peran yang dijalankan oleh orang lain
c)       Tahap siap untuk bertindak. Disini anak sudah dianggap mampu menjalankan peran yang seharusnya dibawakan oleh orang lain. Contohnya anak perempuan sudah mulai memahami peran ibu dalam rumah tangga
d)      Tahap menerima norma. Pada tahap ini anak sudah dewasa. Artinya dapat menjalankan peran orang lain. Bila berhasil maka ia akan dapat pujian dan akan diakui oleh linggkungannya. Jika gagal ia akan mendapatkan sanksi

Sosialisasi bisa dibagi manjadi dua macam, yaitu primer dan sekunder.
Sosialisai primer adalah suatu proses dimana individu mulai mengenal lingkungan sosialnya. Sosialisasi ini terjadi ketika seseorang berumur 0-4 tahun. Saat mereka masih anak – anak.
Sosialisasi sekunder adalah kebalikan dari primer. Ini terjadi setelah sosialisasi primer. Kalau dalam primer yang berperan adalah orang tua. Di sekunder yang berperan orang lain disekitar individu seperti lingkungan pergaulannya.

Dalam sosialisasi. Media juga berperan dalam pembentukan kepribadian.
  • Ø  Yang pertama media sosialisasi keluarga. Keluarga adalah sebuah lingkungan yang pertama bagi anak dalam bersosialisasi. Lewat keluarga anak mengenal lingkungan sekitarnya dan pola pergaulan hidup sehari – hari. Mereka akan mempelajari nilai dan norma kemudian akan dituntun oleh keluarga mana yang boleh ditiru / dilakukan dan mana yang tidak boleh.
  • Ø  Yang kedua media sosialisasi teman sepermainan. Artinya terdiri atas sekelompok individu yang usianya relatif sama. Jadi mereka melakukan interaksi secara bersama – sama. Dalam media ini individu juga menerima hal positif seperti remaja akan merasa aman dan merasa penting berada dalam lingkungannya. Remaja juga mempunyai tempat untuk curhat. Kebanyakan mereka lebih senang curhat pada sahabatnya dibanding orang tuanya.
  • Ø  Yang ketiga media sosialisasi sekolah. Sekolah adalah salah satu media yang bersifat formal. Sekolah adalah sebuah lembaga yang bertujuan untuk menyampaikan ilmu pengetahuan dan tata tertib pada masyarakat melalui peserta didik atau siswa.
  • Ø  Yang keempat media sosialisasi lingkungan kerja. Lingkungan kerja sangat memengaruhri pola hidup individu. Pengaruhnya biasanya akan diterapkan dalam diri dan sulit untuk dirubah. Hal ini disebabkan lama bekerja di tempat itu.
  • Ø  Yang terakhir media massa sebagai media sosialisasi. Media ini sangat berpengaruh terhadap perilaku masyarakat. Pesan – pesan yang dibawa dan ditampilkan oleh media massa dapat mengubah masyarakat baik kearah positif maupun negatif. Jadi harus berhati – hati juga dalam memilih media untuk disimak,
Terkadang kita juga suka merasakan sulitnya bersosialisasi atau berinteraksi dengan orang lain. Hal ini tentu saja ada penyebabnya. Beberapa faktor yang dapat menghambat proses terjadinya sosialisasi adalah bahasa dan cara bergaul. Orang pandai berbahasa biasanya akan mudah bersosialisasi. Karna menguasai bahasa asing ataupun bahasa daerah. Sedangkan bila kita orang jawa mungkin kita akan kesulitan bila berbicara dengan orang padang bila masing – masing menggunakan bahasa daerah. Tetapi selaun penguasaan bahasa juga ada faktor lain. Seperti bicara gagap,bibir sumbing,pendiam/malu berbicara,dan kurang fasih dalam berbahasa. Orang yang mudah bergaul biasanya juga akan lebih mudah mendapat perhatian dari orang disekitarnya dan mudah dalam bersosialisasi. Hambatan dalam bergaul biasanya karena perbedaan. Seperti perbedaan golongan, status, pendidikan, dan kondisi sosial ekonomi.
Itu adalah sosialisasi dimana kita harus pandai - pandai jika ingin membaur dengan masyarakat di lingkungan sekitar kita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar