Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam
rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan
mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan
kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal
lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak. Dari sisi pajak
jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan berpengaruh pada ekonomi.
Jika pajak diturunkan maka kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan
industri akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan pajak akan
menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan output industri secara umum.
Dalam konteks ekonomi kapitalis, kebijakan fiskal
sangat erat kaitannya dengan target keuangan negara yang ingin dicapai. Dengan
kata lain, target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang ingin
dicapai oleh pemerintah, karena instrumen yang digunakan dalam kebijakan fiskal
adalah penerimaan dan pengeluaran negaraKebijakan fiskal yang dilakukan oleh
negara-negara Eropa dan Amerika Serikat baru muncul pada tahun 1930-an. Sebelum
tahun tersebut, pemerintah negara-negara Kapitalis, hanya menjadikan pajak
sebagai sumber pembiayaan negara sedangkan pengeluaran pemerintah hanya
dijadikan sebagai alat untuk membiayai kegiatan-kegiatan pemerintah tanpa
melihat dampaknya terhadap perekonomian nasional baik secara mikro maupun
makro.
Sejak terjadinya depresi ekonomi yang melanda dunia
pada tahun 1930, negara-negara Kapitalis menghadapi permasalahan yang besar
dengan turunnya pendapatan pemerintah, perekonomian yang lesu, pengangguran
yang meluas, dan inflasi. Kebijakan moneter yang selama ini digunakan
pemerintah untuk menstabilkan ekonomi tidak dapat mengatasi depresi ekonomi.
Sampai akhirnya John M. Keynes pada tahun 1936 menerbitkan bukunya yang
terkenal “The General Theory of Employment Interest and Money”. Buku Keynes ini
merupakan peletak dasar diberlakukannya kebijakan fiskal oleh negara yang pada
saat itu digunakan untuk mengatasi depresi ekonomi terutama di Amerika Serikat.
Jadi kebijakan fiskal dalam perekonomian Kapitalis baru muncul sejak abad 20.
Jika dalam Sistem Ekonomi Kapitalis, kebijakan fiskal baru diberlakukan pada
abad 20
Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :
1. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan
Fiskal Ekspansif
Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk
membuat pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi stimulus
pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan jika keaadaan ekonomi sedang
resesif.
2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan
Fiskal Kontraktif
Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk
membuat pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya politik
anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada kondisi yang ekspansi
yang mulai memanas (overheating) untuk menurunkan tekanan permintaan.
3. Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah
menetapkan pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik anggaran
berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran serta meningkatkan disiplin.
Sumber :
http://organisasi.org/definisi-pengertian-kebijakan-moneter-dan-kebijakan-fiskal-instrumen-serta-penjelasannya
http://xa.yimg.com/.../KEBIJAKAN+FISKAL+dan++UPAH++DALAM+ISLAM.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar